Petualang Zone | Members area : Register | Sign in

Museum Karst Dunia – Gebangharjo Pracimantoro Wonogiri

Rabu, 02 Februari 2011

Share this history on :
Pemandangan alam di Wonogiri begitu indah. Daya tarik tempat pariwisata Kabupaten Wonogiri bukan saja Waduk Gajah Mungkur (WGM). Untuk menarik wisatawan menuju Wonogiri, telah dilakukan berbagai terobosan.


Salah satunya dengan membangun museum karst dunia di Gebangharjo Pracimantoro Wonogiri. Kawasan kars gunung sewu ini membentang antara pantai Parangtritis, di kabupaten Bantul hingga teluk Pacitan di kabupaten Pacitan.

Namun,secara administratif kawasan yang berada di kabupaten Wonogiri ini terletak di sebagian besar kecamatan Paranggupito, Giritontro, Pracimantoro, Giriwoyo dan kecamatan Eromoko.

Luas kawasan kars sekitar 18,6% dari luas wilayah kabupaten Wonogiri.Bentang alam karst di wilayah kabupaten Wonogiri disusun oleh aneka bangun asal-pelarutan yang melibatkan batu gamping.

Gejala pelarutan atau yang lebih dikenal dengan karstifikasi itu berkembang di permukaan(eksokarst) dan di bawah permukaan(endokarst).

Di kawasan karst dapat ditemukan adanya karren,bukit-bukit kerucut,sinusoida, pematang, pepino, doplina,uvala, polje, telaga,lembah kering sungai Bengawan Solo purba,ponora,gua dan lain sebagainya.


Karren atau lapis bangun pelarutannya ada yang berongga,berlubang,beralur,bersaluran,dan sebagainya.

Sedangkan bukit-bukit terpisah berbangun kerucut atau mempunyai permukaan melengkung(sinuosida)yang letaknya saling berdekatan.

Masing-masing indivisdu bukit diselangi oleh lekuk topografi atau dataran yang saling bersambungan.Proses karstifikasi selama ruang dan waktu geologi
selanjutnya akan membentuk hamparan ribuan bukit kerucut(conical hills), yang menjadi ciri utama dari karst wilayah gunung sewu.

Pada hari selasa,17 Juni 2008, kemarin,saya dan tujuh teman saya mendapat suatu kehormatan untuk menjadi duta atau peserta sosialisasi kawasan Kars Gunung Sewu yang diselenggarakan di Sanggar Kegiatan Belajar Wonogiri.

Kami didampingi oleh tiga orang guru.Peserta sosialisasi tersebut berjumlah 100 orang,yang 75% dalah siswa SMA se-Kabupaten Wonogiri dan sisanya adalah guru pendamping.

Kami mendapatkan berbagai macam fasilitas dari pemerintah Wonogiri. Di antaranya adalah blok not,hand out,topi,kaos,uang transport dan uang
saku.Selain itu,kami juga mendapatkan fasilitas penginapan di asrama Sanggar Kegiatan Belajar tersebut.

Kami merasa senang dapat menikmatinya.Sosialisasi ini adalah bentuk kerja sama dari pemerintahan kabupaten
Wonogiri Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan dan Pertambangan dengan salah satu universitas swasta di Surakarta,yaitu Universitas Muhammadiyah Surakarta(UMS).

Tujuan diadakan acara ini adalah untuk memperkenalkan kawasan kars ini kepada siswa dan guru demi menambahwawasan ilmu pengetahuan bagi kami.

Kegiatan sosialisasi dibuka oleh Bupati Wonogiri yang berhalangan hadir dan akhirnya diwakilkan kepada staf pembantu kerjanya.Pemberian materi yang pertamaatau season pertama oleh Drs.H.Kuswaji D.Priyono,M.Si yang merupakan staf pengajar bidang Geomorfologi
Fakultas geografi UMS.Beliau menjelaskadefinisi karst,museum karst,materi aneka potensi dari kawasan Kars Gunung Sewu di wilayah Wonogiri.

Istilah karst berasal dari kata kars dari negeri Slav yang berarti batuan. Selanjutnya karst digunakan sebagai istilah untuk kawasan batu gamping dan dolomite yang mempunyai bentang alam dengan cirri khas sebagai akibat proses pelarutan.

Selain itu,beliau juga menjelaskan berdasarkan analisa,baik menurut sistem 5W+1H maupun sistem SWOT.Berbagai macam gambar dan foto yang sangat indah dan menarik diperkenalkan kepada kami melalui layar LCD,antara lain singgasana yang ditemukan dalam gua,fenomena gua,air terjun bawah tanah,lembah Bengawan Solo Purba,telaga yang mulai mengering dan lain sebagainya.

Kami sangat takjub melihat hasil ciptaan dari Allah Swt. Bentuk lahan utama menurut genetik,yaitu bentuk lahan asal struktural,vulkanik, denudasional, fluvial,marin, solutional, eolian,dan organik. Bentuk lahan solutional atau topografi karst meliputi kubah karst,perbukitan karst,perbukitan sisa karst,uvala,ledok karst dan dolina.Dolina adalah lekuk topografi yang terrletak di antara bukit batu gamping,dengan bangunannya yang membundar atau lonjong.Lekuk dolina umumnya tertutup dan mempunyai garis tengah mulai beberapa meter hingga lebih ddari 30 meter.Setempat lekuk tertutup itu dibatasi oleh dinding batu gamping yang terjal,setinggi belasan meter.

Sampai sekarang ada sekitar 15 peraturan perundang-undangan yang terkait pengembangan kawasan karst,mulai UU No.11/1967 tentang ketentuan-ketentuan yang pokok pertambangan hingga keputusan Menteri Energi dan Sumber daya Mineral No.1456/2000 tentang pedoman tata cara klarifikasi kawasan karst.

Namun,yang menjadi pertanyaan mengapa pada kenyataannya kerusakan kawasan karst di Indonesia kini semakin meluas.Faktor apakah yang mempengaruhinya?

Pada forum tanya jawab dan cukup banyak pertanyaan yang diajukan oleh kalangan guru dan hanya ada beberapa siswa yang bertanya.Acara ini cukup menarik. Season kedua disampaikan oleh bapak Suharjo yang juga merupakan dosen fakultas geografi UMS.Beliau menjelaskan mengenai geomorfologi kawasan Kars Wonogiri dengan menampilkan gambar pegunungan kapur. Selain itu,beliau juga menjelaskan proses geomorfologi, bentuk lahan daerah Wonogiri,alat untuk kajian geomorfologi,syarat terbentuknya kars,dan potensi sumber daya alam.Bentuk lahan daerah Wonogiri secara umum merupakan bentukan struktural daerah plateau.

Pada bagian utara merupakan perbukitan baturagung dan di bagian selatan,bentuk lahan topografi karst.Pada forum ini juga diadakan tanya jawab yang cukup menarik.Acara ini berlangsung pukul 13.00-14.30 WIB.Setelah acara itu adalah ISHOMA.Season ketiga disampaikan oleh anggota KMPA Giri Bahama dari fakultas Geografi,UMS.Mereka menjelaskan alat-alat yang diperlukan dalam penelusuran gua atau caving dan panjat tebing.Selain itu,mereka memutarkan film dokumenter mengenai penelusuran gua dan pencarian sumber air bawah tanah di kawasan kars tersebut.Ada perasaan takjub,heran,sekaligus ngeri,melihat perjuangan para mahasiswa tersebut ketika memasuki luweng yang kedalamannya lebih dari 100 meter.

Dengan resiko yang sangat tinggi,mereka masih tetap tegar melaksanakan kegiatan tersebut demi mendapatkan air dengan jiwa pengabdian yang sangat tinggi,jiwa nasionalisme yang sangat hebat mencarikan sumber air untuk masyarakat sekitar luweng yang setiap musim kemarau tiba,selalu kekurangan air.

Bagi siswa yang mempunyai jiwa petualang tinggi,secara tidak langsung termotivasi untuk melakukan kegiatan petualangan.Sampai-sampai sekolah kami ,SMA Negeri 1 Baturetno yang mempunyai kegiatan ekstra kurikuler pecinta alam mengharapkan kehadiran mas Joko Sulistyo dan kawan-kawan,untuk membimbing dan mengarahkan kegiatan tersebut.Sebenarnya,saya berharap semoga film dokumenter tersebut tidak hanya untuk dokumentasi dari pihak UMS saja.Tujuannya agar siswa yang belum menyaksikan acara film tersebut dapat tertarik untuk mempelajari mata pelajaran geografi secara khusus.Namun sayangnya,permintaan saya ini belum dapat dipenuhi atau belum bisa dikabulkan dengan alasan belum mendaftarkan hak ciptanya.Akhirnya,saya dan peserta lainnya dapat memahami alasan tersebut.
Pada hari kedua,kami dibawa ke kawasan kars tersebut untuk melihat secara langsung,yang letaknya berada di kecamatan Pracimantoro.Perjalanan kami menggunakan armada bus dengan urutan nomor tiga.Kami dari SMA Negeri 1 Baturetno duduk berdampingan dengan SMA Pangudi Luhur Giriwoyo.Perjalanan ini sangat mengasyikkan.

Kamidipandu oleh salah satu mahasiswa yang bernama Joko Sulistyo.Saya mencatat tentang hal-hal yang telah diterangkan oleh mahasiswa tersebut. Kamipun tiba di sisa pertambangan kalsit yang terletak di dukuh Pule,desa Gedong,kecamatan Pracimantoro.Pertambangan yang dilakukan di tempat ini adalah salah dan dapat merusak lingkungan alam.Salah satu penanganan terhadap kerusakan kawasan ini adalah dengan diadakan reklamasi.Reklamasi adalah upaya untuk mengembalikan lahan tambang menjadi lahan pertanian dengan cara diratakan tanahnya.
Di sana juga dapat ditemukan adanya pabrik kalsit. Perjalanan selanjutnya adalah menuju daerah lembah Bengawan Solo Purba yang kini lahannya digunakan untuk lahan penanaman palawija,khususnya ketela pohon.Di daerah ini,kami tidak menemukan adanya pemukiman penduduk karena wilayahnya yang relatif sepi.Lembah ini terletak kurang lebih 1 kilometer ke arah pantai Sadeng.Lembah kering yang panjangnya lebih dari 21 km itu berbelok-belok dan membentuk kelurusan ke arah tertentu.
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : youremail@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...

0 komentar:

Posting Komentar