Petualang Zone | Members area : Register | Sign in

Kunjungan Pantai Wedi Ombo

Rabu, 02 Februari 2011

Kawasan Pantai Wediombo terletak di Desa Jepitu, Kecamatan Giri Subo, sekitar 40 km arah tenggara kota Wonosari dan dapat ditempuh dalam waktu 1 jam perjalanan. Pantai ini memiliki pasir putih yang disukai kebanyakan wisatawan ditambah dengan bentuk pantainya yang berbentuk teluk dan landai. Wisatawan dapat menikmati panorama sunset dari pinggir pantai sambil menikmati sejuknya udara pantai. Bagi wisatawan yang suka memancing dapat dilakukan di pantai ini sambil menikmati panorama pantai lainnya. Selain menampilkan keindahan pantainya kawasan ini juga mempunyai beberapa obyek wisaa lainnya yaitu seperti gua, hutan alam, camping ground dan kawasan konservasi satwa liar.
Sebagaian besar penduduk dari Kawasan Pantai Wediombo mempunyai mata pencaharian sebagai petani tradisional. Sebagian lainnya juga ada yang bermata pencaharian sebagai nelayan tradisional yang menggunakan alat pancing sebagai alat tangkapnya. Daerah ini didominasi oleh suku Jawa tetapi mempunyai ciri khas logat bicaranya seperti daerah Banyumasan atau ngapak.
Kondisi Geografis

Wediombo terletak pada bagian selatan Pulau Jawa, Indonesia. Kawasan Wediombo termasuk daerah paling timur Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang berbatasan dengan Jawa Tengah. Daerah ini merupakan daerah pegunungan dimana kekurangan air menjadi sumber masalah bagi kehidupan sehari-hari penduduknya. Rata-rata hari hujan per bulan di Kecamatan Giri Subo adalah 6 hh dari total 70 hh (Tahun 2004) dan curah hujan per bulan 128 mm (2004). Di kawasan Wediombo sendiri masalah kekurangan air agak teratasi karena adanya mata air Puring yang cukup melimpah sumber airnya sehingga dapat mencukupi kebutuhan air sehari-hari di beberapa dusun di kawasan ini.
Kawasan pantai Wediombo di kelilingi oleh pegunungan karst dengan ditumbuhi oleh banyak sekali vegetasi tumbuhan keras. Lahan pertanian cukup luas didaerah ini karena memang sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani. Adanya pegunungan karst mengakibatkan terbentuknya beberapa gua-gua dan beberapa sungai bawah tanah yang merupakan karakteristik khas topografi karst.
Rasulan.
Tradisi Rasulan atau bersih desa selalu digelar setiap tahun sekali pada hari jumat legi sehabis panen yang biasanya diadakan diantara bulan Juli, Agustus dan September. Dalam Rasulan digelar beberapa kesenian daerah antara lain reog, pagelaran wayang kulit, campur sari dan beberapa kesenian daerah lainnya. Selain itu juga digelarnya pasar malam yang diadakan selama 1 minggu penuh ikut menambah semaraknya acara Rasulan. Acara ini melibatkan semua warga di kawasan Wediombo sehingga selain dapat menambah kesadaran akan kelestarian lingkungan juga dapat meningkatkan kebersamaan dan persatuan antar warga.
Ngalangi.
Ritual yang diadakan setiap tahun ini bertujuan sebagai tolak balak atau untuk menghindari adanya musibah. Upacara ini dilakukan di pantai Wediombo yaitu dengan membawa sesaji yang berisi berbagai macam masakan dan beberapa bahan lainnya yang kemudian dibawa ke laut. Dahulu prosesi Ngalangi dilakukan dengan menangkap ikan dengan menggunakan gawar yang tebuat dari akar pohon wawar yang menjalar sebagai jaring yang dipancangkan dari bukit Jungwok dan dilakukan secara besama-sama oleh warga setempat . Selain sebagai penolak musibah upacara ini juga sebagai salah satu wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga acara ini diikuti warga dengan khusyuk.


Source : http://wediombo.blogspot.com/

Pantai Siung , Indah Mempesona


Pantai Siung di wilayah pesisir selatan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang kini mulai berkembang dikenal sebagai obyek wisata minat khusus untuk olahraga panjat tebing.

"Pantai Siung ternyata tidak hanya menawarkan keindahan panorama pantai dengan pasir putihnya yang menawan. Namun, setelah dibuka melalui event Asian Climbing Gathering 2005, kini kawasan pantai itu juga dikenal sebagai kawasan panjat tebing yang banyak diminati para wisatawan," kata Humas Badan Pariwisata Daerah (Baparda) DIY, Nurhidayat di Yogyakarta.

Menurut dia, setiap tahun sekitar 600 wisatawan mengunjungi kawasan pantai itu secara khusus untuk menikmati wisata minat khusus panjat tebing. Dibanding lokasi panjat tebing lain di Indonesia, kawasan panjat tebing di Pantai Siung memiliki kelebihan tertentu yang tidak dimiliki daerah lain.

"Selain bentangan alam dan pemandangan alam yang indah, jalur panjat tebing di Pantai Siung bisa memuat 250 jalur, sehingga dalam setiap event peserta bisa melakukan pemanjatan tebing secara bersamaan," katanya.

Ia mengatakan, wisata minat khusus seperti panjat tebing saat ini sudah dipromosikan oleh banyak negara maju. Kawasan ASEAN sendiri tergolong memiliki potensi pasar wisatawan minat khusus panjat tebing yang cukup tinggi. Thailand, misalnya, setiap tahunnya mampu mendatangkan wisatawan 30.000 orang khusus adu panjat tebing.

Dibanding kawasan Phuket, Thailand yang sudah go international, Pantai Siung memang masih kalah jauh tetapi dalam beberapa tahun ke depan dukungan sarana penunjang dan infrastruktur menuju ke lokasi itu akan dibenahi.

"Dengan demikian, kawasan Pantai Siung tidak hanya memiliki kelebihan panorama pantai yang indah, tetapi juga sebagai tujuan untuk wisata panjat tebing yang mengasyikkan," katanya.

Ia mengatakan, Baparda DIY bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Gunungkidul telah menyelenggarakan Indonesia Climbing Gathering 2008 di Pantai Siung yang berlangsung 29-30 Agustus 2008.

"Kegiatan itu diiikuti sebanyak 93 peserta yang berasal dari berbagai kota di Indonesia seperti Solo, Jakarta, Semarang, Bandung, Kalimantan, Palembang, dan seorang peserta asal Amerika Serikat serta tuan rumah Yogyakarta," katanya.

Mendaki Gunung Lawu

Pendakian Gunung Lawu (3.265 m dpl)


Gunung Lawu ada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur . Puncak tertinggi gunung Lawu (Puncak Argo Dumilah) berada pada ketingggian 3.265 m dpl. Ada dua buah Kawah tua di dekat puncak Gunung Lawu, Kawah Telaga Kuning and Kawah Telaga Lembung Selayur.
Saya dari Pacitan , waktu luang selalu saya sempatkan untuk berpergian , terutama menjelajahi Objk Wisata di Indonesia , Kemarin Tanggal 27 September 2010 kami ber-enam melakukan touring ke Objek wisata Sarangan yang berlokasi di Kota Magetan . Dari rumah pukul 08.30 sampai di Sarangan Pukul 09.30 ,2 Jam perjalanan kami , kami melewati jalur Gorang-Gareng agar cepat menuju target, rasa senang dan bahagia selalu ada di benak kami . Sampai terjadi kecelakaan kecil kami alami , untung saja tidak ada yang terluka.
Sesampai di Area Objek Wisata kami pun membuka bekal makanan kami , untuk di makan .
Foto-foto target kedua kami , selesai makan berlindung di Hutan pinus untuk menikmati sejuknya hutan yang masih perawan tidak tersentuh tangan manusia.
Berhenti sejenak untuk menikmati. dari ke-enam teman saya ada yang pernah ke Gunung Lawu.
Akhirnya rombongan kami di ajak untuk mndaki ke gunung tersebut , Hanya Modal Nekat yang ada di dalam benak kami , untuk saja perlengkapan semua lengkap,
Akhirkan kami putuskan untuk mendaki , di Pos Pemberangkatan kami mnghampiri orang yang tau selauk beluk Gunung Lawu Tersebut, untuk diberikan pengarahan khusus.
Bismillah ... Kita berangkat pukul 16.00 WIB , dengan semangat 45 dan bacaan basmalah akhirnya mendaki juga . Ketinggian Gunung Lawu 3.265 Dpl ( Dari permukaan Laut )

Sedikit Cerita Latar Belakang Gunung Lawu :

gunung lawu

Gunung Lawu menyimpan misteri pada masing-masing dari tiga puncak utamanya dan menjadi tempat yang dimitoskan sebagai tempat sakral di Tanah Jawa. Harga Dalem diyakini sebagai tempat pamoksan Prabu Bhrawijaya Pamungkas, Harga Dumiling diyakini sebagai tempat pamoksan Ki Sabdopalon, dan Harga Dumilah merupakan tempat yang penuh misteri yang sering dipergunakan sebagai ajang menjadi kemampuan olah batin dan meditasi.
Setiap orang yang hendak pergi ke puncaknya harus memahami berbagai larangan tidak tertulis untuk tidak melakukan sesuatu, baik bersifat perbuatan maupun perkataan. Bila pantangan itu dilanggar di pelaku diyakini bakal bernasib naas. Tempat-tempat lain yang diyakini misterius oleh penduduk setempat yakni: Sendang Inten, Sendang Drajat, Sendang Panguripan, Sumur Jalatunda, Kawah Candradimuka, Repat Kepanasan/Cakrasurya, dan Pringgodani.

Desa Cemoro Sewu maupun dukuh Cemoro kandang yang hanya berjarak sekitar 1 kilometer merupakan gerbang pendakian ke puncak Lawu atau lebih dikenal dengan nama Argo Dumilah, letaknya berada tidak jauh dari kota dan dilintasi oleh jalan raya tertinggi di pulau Jawa yaitu sekitar 1.878 meter dari permukaan air laut. Karena letaknya yang mudah dijangkau, Gunung Lawu ini banyak dikunjungi pendaki pada Minggu dan hari-hari libur. Bahkan pada bulan Suro (Tahun Baru menurut penanggalan Jawa), kita akan menemui bahwa mereka yang mendaki bukan saja untuk ke puncak gunung Lawu, tetapi juga banyak diantaranya adalah peziarah, pertapa dan berbagai tujuan lainnya.

Nah dah tau kan sob, lanjutkan cerita kami .
Perjalanan kami sungguh melelahkan , kami menempuh perjalanan ke Gunung Lawu memakan waktu 6 Jam , karena saya sendiri keadaan tidak kuat alias punya penyakit darah rendah.
Kamipun sempat melihat sunset saat mendaki Gunung Lawu, Indah sekali kebesaran Allah telah di perlihatkan subhanallah.
Loncat ceritanya , kami sampai di Puncak Gunung Lawu pukul 21.00 WIB disana dingin pol.
di puncak tersebut ada sendang air murni yang keramat sekali , air murni tanpa di masak terlebih dahulu , air di sendang tersebut dingin sekali .
ada Goa untuk penginapan , jadi kami tidak perlu lagi mendirikan tenda lagi

malam semakin larut , dingin semakin menusuk tulang kami, kami pun menyalakan api biar tidak dingin lagi, tapi apa boleh buat walaupun menyalakan api , tetap kalah dengan dinginya di Gunung Lawu tersebut.
Smabil menunggu pagi , kami sempatkan untuk beristirahat, memulihkan tenaga untuk paginya mendaki di puncak utama Gunung Lawu .

Puncak utama Gunung Lawu ini pasti anda akan heran dan terkejut jika anda melihat di samping-samping pegunungan , indah menawan sungguh menabjubkan , Kebesaran sang Kuasa Allah SWT.







Disamping adalah Potret/Foto yang saya ambil dari Puncak Gunung Lawu trsebut , Bagaimana komentar anda ? Indah bukan gan ?
Pasti anda akan tertarik untuk mengunjunginya









Kamipun ,mengambil Sunrise
yang baru terbit dari arah timur , indah sekali teman , disamping adalah foto Sunris yang kami ambil dari puncak Utama Gunung Lawu , kami ambil pukul 06.00 WIB








Dingin di Puncak Utama Gunung Lawu , 2 kali lipat dari pada dingin di Sendang Puncak Gunung Lawu



Foto dibawah adalah foto saya berada di Puncak Utama Gunung Lawu

Selesai , sampai disini dulu ya kawan cerita dari kami , semoga dngan crita ini kawan semua mendapat pengalaman , kalau anda pengen dan berminat , silahkan mendaki ke Gunung Lawu Tersebut , Makasih buat semuanya.

Pantai Srau Pacitan


Pacitan Online, - Pantai Srau berada di desa Candi, wilayah Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, yang bisa ditempuh perjalanan dengan jarak sekitar 25 km ke arah barat kota Pacitan. Pantai Srau dapat dicapai dengan transportasi umum atau kendaraan pribadi.

Pantai ini merupakan pantai yang indah dam memiliki pasir putih. srau adalah tempat yang sangat cocok untuk menghabiskan waktu dengan memancing, berjemur, berenang dan kegiatan wisata lain. Wisatawan dapat melakukan kegiatan rekreasi dengan menikmati pemandangan pantai.

Pantai Srau Ini memiliki pemandangan ombak laut yang mempesona, dengan hantaman ombak dan pasir putih. Pemandangan yang indah yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memanjakan pengunjung.

Sepanjang pantai, terdapat berbagai batu warna-warni yang bersinar jika tersorot teriknya matahari. Memancing sambil menikmati alam laut yang terhampar luas, membuat relax wisatawan. Daun kelapa yang melambai tertepa angin laut membuat pengunjung merasakan keindahan pantai yang sempurna.

English

Srau beach is located in the village temple, the District Pringkuku, Pacitan, which can be taken away by a distance of about 25 km to the west of the town of Pacitan. Srau Beach can be reached by public transport or private vehicle.

This beach is a beautiful beach has white sand dams. Srau is the perfect place to spend time with fishing, sunbathing, swimming and other tourism activities. Tourists can enjoy recreational activities with views of the beach.

Beach Srau It has stunning views of the ocean waves, with waves and white sand blow. Beautiful scenery that is equipped with facilities that pamper visitors.

Along the coast, there are a variety of colorful stones if highlighted brightly shining sun. Fishing while enjoying the ocean that lay wide nature, make you relax tourists. Waving palm leaves which the sea breezes make visitors feel the beauty of the perfect beach.


Pendakian Gunung Batok

Jum'at siang , waduh rasanya pengen sekali mbolang , karena cuaca sangat mendukung sekali , Akhirnya saya ajak Crew Pembolang setia kami untuk mendaki di Gunung Bathok . Kenapa dipanggil gunung ini Gunung Bathok ? Karena bentuk mirip Bathok Kelapa ?
Lokasi ini di Pacitan , tepatnya di Desa Punjung Kecamatan Kebonagung, Ketinggian nya saya juga belum tahu . Lihat Gallery Foto yang kami ambil disana .








widgeo.net